Katekismus Santo Pius X

Catechismo_della_Dottrina_Cristiana_(2)

NB : Berikut ini adalah terjemahan tidak resmi dari Katekismus Santo Pius X, yang diterjemahkan oleh Lux Veritatis 7 dari Katekismus Santo Pius X berbahasa Inggris (klik di sini). Mohon agar pengutipan terjemahan ini dapat menyertakan sumbernya, yaitu: http://www.luxveritatis7.wordpress.com, sehingga usulan atau masukan dapat disampaikan kepada kami.

“Because of its simple, clear, precise language and effective explanations, this Pius X Catechism, as it was called, was a reliable guide to many in learning the truths of the faith.”

Pope Benedict XVI

Dahulu Katekismus Konsili Trent ditujukan untuk semua Imam. Katekismus Gereja Katolik yang baru saja dipublikasikan tahun 1992 ditujukan untuk semua Uskup. Katekismus Paus St. Pius X merupakan realisasi yang sederhana, jelas, dan singkat dari Paus, katekismus yang populer untuk digunakan secara seragam di seluruh dunia. Dengan kata lain, katekismus ini ditujukan untuk kaum awam. Ia pernah digunakan di gereja provinsi di Roma dan beberapa tahun di beberapa bagian di Italia. Namun katekismus ini tidak ditentukan untuk dipakai di seluruh Gereja Universal.

Beberapa bagian yang terkait dengan hukum kanonik tidak diperbarui.


DAFTAR ISI

Prakata

Kata Pengantar

untuk Kompedium Pedoman Katekese oleh Rev. Monsignor John Hagan

Pelajaran Pendahuluan

Syahadat Para Rasul

Syahadat Pada umumnya
Pasal pertama dari Syahadat
Pasal kedua dari Syahadat
Pasal ketiga dari Syahadat
Pasal keempat dari Syahadat
Pasal kelima dari Syahadat
Pasal keenam dari Syahadat
Pasal ketujuh dari Syahadat
Pasal kedelapan dari Syahadat
Pasal kesembilan dari Syahadat
Pasal kesepuluh dari Syahadat
Pasal kesebelas dari Syahadat
Pasal kedua belas dari Syahadat

Doa

Doa pada umumnya
Doa Bapa Kami
Salam Maria

Sakramen

Sifat dasar Sakramen
Baptis
Krisma atau Penguatan
Ekaristi yang Terberkati
Kurban Kudus Misa
Sakramen Tobat
Sakramen Pengurapan Orang Sakit
Sakramen Tahbisan Suci (Imamat)
Sakramen Perkawinan

Tentang Perintah Tuhan dan Gereja

Perintah Tuhan pada umumnya
Perintah yang pertama
Perintah yang kedua
Perintah yang ketiga
Perintah yang keempat
Perintah yang kelima
Perintah yang keenam
Perintah yang ketujuh
Perintah yang kedelapan
Perintah yang kesembilan
Perintah yang kesepuluh

Perintah Gereja

Tentang kebajikan dan perbuatan jahat

Kebajikan Teologis
Tentang iman
Misteri Iman
Tentang Kitab Suci
Tentang Tradisi
Tentang Harapan
Tentang Kasih
Tentang Kebajikan Kardinal
Karunia dari Roh Kudus
Sabda Bahagia
Jenis Dosa-dosa Pokok
Kebiasaan buruk dan dosa-dosa lain yang menyedihkan sekali

Karya-karya Kasih

© Copyright Lux Veritatis 7 – 2012 All rights reserved. Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan “www.luxveritatis7.wordpress.com” dan tidak untuk kepentingan komersial. (Kel 20 : 15 Jangan Mencuri)

9 komentar

  1. Martinus Mahendra · · Balas

    Apakah bagian yang dicetak hitam masih dalam proses penterjemahan? Semoga pada akhirnya lengkap dan dapat digunakan. Kiranya Roh Kudus senantiasa membimbing saudaraku.

    Suka

    1. Iya benar, saya masih belum sempat untuk melanjutkan terjemahannya kembali.

      Suka

  2. saya ingin tanya,kenapa saya dalam berdoa selalu di ajarkan untuk menyebut nama bapa yg di surga,anak dan roh kudus, padahal saya ingin berdoa langsung kepada allah,jadi sebenarnya siapa bapa,anak dan roh kudus dan kenapa harus di sebutkan dalam setiap doa

    Suka

  3. Suwandi Tjandra · · Balas

    Apa ini termasuk Kompendium Katekismus Gereja Katolik? terima kasih sebelumnya

    Suka

    1. Halo Suwandi Tjandra,

      Ini bukan termasuk Kompendium KGK, ini merupakan Katekismus yang lebih lama, yang dikeluarkan jauh sebelum adanya Katekismus Gereja Katolik yang sekarang.

      Suka

  4. Terima kasih atas karunia lewat tulisan ini, sebagai makanan rohani saya, Saya tidak komentar, hanya beretanya satu hal yg sedang ramai dibicaran di media masa mengenai HUKUMAN MATI . Apakah seseorang bisa dikategorikan berdosa bila menmyetujui adanya pelaksanaan hukuman mati ? Sebab menurut saya orang picik ini, hanya dalam batin saja apalagi terang-terangan menyetujui hukuman mati adalah merupakan dosa besar pula. sebab keluar dari hati yg penuh keseriusan. Itu pelanggaran hukum Allah ” Jangan membunuh ” … mohon penjelasannya. Terima kasih.

    Suka

    1. Untuk jawaban dari pertanyaan anda silahkan klik link ini: https://luxveritatis7.wordpress.com/2015/04/28/tentang-hukuman-mati/

      Salam,
      Andreas

      Suka

  5. Terima kasih untuk terjemahannya admin. :)
    Sedikit tambahan, saya sangat mengagumi St Pius X, salah satu Santo favorit saya.

    Suka

Pengunjung bertanggung jawab atas tulisannya sendiri. Semua komentar harus dilandasi oleh cinta kasih Kristiani. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Kami berhak untuk tidak menampilkan atau mengubah seperlunya semua komentar yang masuk.