Tanya-Jawab Iman Katolik (1)

Q: tidak peduli seberapa sering saya telah menerima Komuni dan Sakramen Tobat, saya tidak pernah diberikan kekuatan untuk melawan godaan saya. apakah saya melakukan hal yang benar atau mereka yang memberikan Sakramen melakukan sesuatu yang salah?

A: Kita percaya bahwa Sakramen BEKERJA tidak peduli seberapa layak atau tidak layaknya si pelayan itu.

Disebuah pertemuan dimana sang pembicara sedang berbicara tentang tantangan terhadap evangelisasi dan ia (sang Uskup) mencatat bahwa didalam pembicaraan dengan seorang psikologis, sang doktor berkata kepadanya bahwa kebanyakan para Imam dituduh melakukan pelecehan seksual tidak memiliki iman yang sesungguhnya didalam Allah. Berbicara tentang rintangan terhadap evangelisasi, Imam tanpa iman!! dan ketika hanya sedikit persentasi para Imam yang melecehkan anak-anak, anda harus mengasumsikan bahwa bagian yang paling besar adalah kekurangan iman yang sejati. Sangat disayangkan kita harus sadar bahwa sekarang, saat itu dan kemungkinan besar disepanjang sejarah Gereja ada para Imam dan “umat beriman” yang mana kurang memilik iman yang sejati. Kita masih percaya, bahwa Imam yang kurang imannya dan salah ini dan menyebabkan banyak skandal, ketika mereka menawarkan Sakramen-Sakramen, Yesus yang begitu mencintai kita, mempunyai kehendak untuk bersedia bekerja bahkan melalui tangan mereka yang kotor dan kurang beriman tersebut. Dan tentu saja Ia mampu dan ingin untuk mengampuni mereka jika mereka mempunyai iman untuk meminta pengampunan-Nya…Dimana hal ini mengingatkan kita tentu saja mencoba untuk mengampuni, dan tentu saja, evangelisasi, bahkan terhadap Imam-Imam anda!!

Point saya adalah Sakramen ini tentu saja bekerja!! Kehadiran Yesus didalam Sakramen-Sakramen dan ajaran Gereja adalah dua alasan yang paling penting untuk tetap tinggal di dalam Gereja, meskipun begitu banyak orang Kristen sepertinya tidak memiliki Kristus didalamnya. Jadi kembali lagi kepertanyaanmu apakah yang kamu lakukan salah.

Seseorang sekali pernah berkata hati-hati apa yang kamu doakan, karena ketika kita berdoa untuk hidup murni atau keberanian, Yesus tidak memaksakan kita untuk menjadi berusaha hidup murni dan berani, malahan Ia memberikan kita kesempatan dan rahmat yang kita perlukan untuk melakukan tindakan kemurnian atau keberanian. Seperti yang dikatakan di Kitab Suci, Ia menguji mereka yang Ia cintai. Jadi ketika anda menerima pengampunan-Nya anda juga menerima rahmat-Nya untuk melakukan lebih baik, lain waktu Ia mengijinkan anda untuk dihadapkan pada ujian.

Hal ini penting, realisasi bahwa ujian itu datang. Jika ada mobil truk datang menuju ke arahmu, apakah yang akan anda lakukan? Jika anda melihatnya dari jauh tentu saja anda akan menggunakan akal anda untuk membuat rencana untuk menghindari truk agar tidak menabrakmu. Jika anda tidak melihatnya, maka anda akan tergilas. Maka dari itu Kristus mengijinkan kita untuk melihat di dalam Sakramen Tobat bahwa ujian telah datang, dan memberikan rahmat, kasih dari Allah penting untuk memenangkan ujian tersebut. Prakteknya hal ini berarti membuat langkah yang penting agar tidak tergilas oleh truk.

Ijinkan saya untuk memberikan beberapa contoh buat para pria: Masturbasi. Anda tidak tahu seberapa banyak pria menderita karena ketergantungan mereka terhadap dosa ini. Dan sering mereka mengeluh bahwa Rahmat dari Sakramen sepertinya tidak cukup untuk menghindari dosa ini.

Tapi saya berkata, bersyukurlah, bahwa anda mengetahui dosa ini bahwa anda memerlukannya untuk melepaskan keterikatan ini, karena anda tahu bahwa ujian itu datang. Sekarang yang harus anda lakukan adalah menggunakan otak anda yang telah ditanamkan oleh rahmat dari Roh Kudus untuk melihat apa penyebab anda jatuh kedalam dosa itu dan membuat rencana untuk menghindarinya. Jika anda benar-benar tinggal didalam rahmat Allah dan begitu mencintai Allah dan membenci dosa, maka anda harus membuat rencana dan menempatkan kerangka didalam tempat dimana akan membuat penghindaran menjadi lebih mudah. Jika tidak, maka mungkin lain waktu saat anda mengakukan dosa lagi, anda akan lebih sadar akan dosa yang besar ini adalah merupakan akar dari dosa-dosa lainnya.

sumber: Ask The Catholic Priest

Satu komentar

  1. Tentang rahmat pengampunan yang diberikan Tuhan lewat sakramen tobat itu adalah benar. Imam yang memberi sakramen tobat hanyalah seorang pengantara rahmat itu. Terlepas dari apakah Imam ini berdosa atau tidak, karena saya yakin sebelum memberi sakramen ini, seorang imam juga harus menyucikan hatinya, dengan berdoa, puasa dan mengakui dosa-dosanya. Untuk itu seorang Imam harus menyadari keberadaan dirinya yang dipakai Tuhan untuk menyalurkan rahmat cuma-cuma dari Allah. Alangkah bodohnya dan sangat jahat, bila Imam yang memberikan sakramen tobat, ada dalam dosa yang berat, dan tidak mau menyadari itu dan bertobat terlebih dahulu. Dan mengenai sakramen tobat harus dijelaskan kepada umat makna yang benar biar umat tidak bingung lagi. Ini tugas seorang imam. Umat yang melihat Imamnya berbuat salah harusnya menegur dengan kasih sayang dan mendoakannya, bukan malah menghakimi.

    Suka

Pengunjung bertanggung jawab atas tulisannya sendiri. Semua komentar harus dilandasi oleh cinta kasih Kristiani. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Kami berhak untuk tidak menampilkan atau mengubah seperlunya semua komentar yang masuk.