Daun Palem

Setelah selesai perayaan Misa Kudus Hari Minggu Palem, kita membawa daun palem yang sudah diberkati ke rumah kita masing-masing. Biasanya daun palem itu kita selipkan dalam salib kita. Untuk apa itu?

Dalam perayaan Minggu Palem kita merajakan Yesus Sang Raja Damai seperti ketika Yesus masuk ke Yerusalem dan disambut oleh masyarakat. Daun palem yang kita pajang itu mengingatkan kita bahwa kita adalah pengikut Sang Raja Damai. Maka dengan diletakkan atau dipajangnya daun palem dirumah kita, kita mengharapkan bahwa kedamaian merajai rumah tangga dan keluarga kita. Bila melihat daun palem itu, kita berharap bahwa kita juga selalu dapat menciptakan damai dan menjadi pembawa damai baik dalam rumah tangga kita maupun di lingkungan masyarakat. Kalau ada tamu yang berkunjung ke rumah dan keluarga kita, mereka pun mendapatkan damai dari keluarga kita.

Artikel ini diambil dari Warta Umat Paroki Hati Kudus Palembang 16/17 April 2011, Minggu Palma.

Pengunjung bertanggung jawab atas tulisannya sendiri. Semua komentar harus dilandasi oleh cinta kasih Kristiani. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Kami berhak untuk tidak menampilkan atau mengubah seperlunya semua komentar yang masuk.