Apakah Katolik Mengenal Adanya Hukum Karma?

Tidak. Ajaran hukum karma hanya diajarkan dalam agama Budha dan Hindu, dan erat kaitannya dengan reinkarnasi, ini bukan ajaran iman kita, dan kita tidak mengenal namanya karma maupun reinkarnasi.

berikut saya kutip jawaban yang saya dapat dari website katolisitas.org

A. KARMA DAN REINKARNASI

Karma dan reinkarnasi adalah menjadi ajaran pokok dari agama Hindu maupun Budha. Karma adalah suatu ajaran yang mengajarkan bahwa apa yang dialami sekarang adalah merupakan akibat dari baik atau buruk kehidupan di masa sebelumnya. Dan oleh karena itu, ada suatu rangkaian reinkarnasi (penjelmaan kembali, baik dalam bentuk manusia, ataupun mahluk hidup lainnya) di mana rangkaian kehidupan ini dilihat sebagai suatu penderitaan, dan penderitaan ini hanya dapat dilepaskan ketika seseorang melepaskan semuanya dari dunia ini dan mencapai pencerahan (enlightment). Dari pengertian di atas, maka kita dapat melihat beberapa hal dalam konsep karma dan reinkarnasi:

  1. Apa yang terjadi pada diri kita adalah suatu bentuk perbuatan masa lalu kita, yang mungkin satu generasi, ataupun beberapa generasi atau bahkan ratusan generasi. Yang menjadi masalah disini adalah apapun yang kita lakukan tidak merubah keaadaan kita, karena semua itu adalah sebagai akibat dari masa lalu kita. Jadi yang perlu dipertanyakan disini adalah sampai seberapa jauh manusia mempunyai kebebasan (free will) kalau semuanya telah ditentukan oleh kehidupan sebelumnya.
  2. Penjelmaan dari satu mahluk hidup yang satu ke mahluk hidup yang lain dalam bentuk reinkarnasi menyebabkan tidak adanya perbedaan antara manusia dan mahluk hidup yang lain, seperti binatang. Dengan konsep reinkarnasi ini, manusia yang berbuat jahat dapat menjelma menjadi binatang.
  3. Ajaran tentang karma dan reinkarnasi mengajarkan manusia untuk mencapai kebahagiaan sejati atau surga tanpa campur tangan Tuhan, karena semuanya adalah melalui perbuatan baik. Padahal di dalam ajaran Katolik, tanpa campur tangan Tuhan, yaitu Inkarnasi – Tuhan yang menjelma menjadi manusia – maka manusia tidak akan dapat mencapai keselamatan.

B. KEBERATAN TERHADAP TEORI REINKARNASI DAN KARMA:

Reinkarnasi bertentangan dengan akal-budi. Manusia terdiri dari jiwa dan tubuh, yang tidak terpisahkan. Identitas manusia adalah bukan dari jiwanya atau tubuhnya, namun adalah dari persatuan antara tubuh dan jiwa. Dikatakan bahwa jiwa adalah merupakan prinsip kehidupan (principle of life) dari tubuh. Jadi identitas yang sama dari manusia yang sama memerlukan persatuan jiwa dan tubuh yang sama. Dalam reinkarnasi, tubuh dapat berlainan dan jiwanya adalah sama. Lebih-lebih lagi, jiwa yang sama dapat hidup di dalam tubuh binatang.

Reinkarnasi dan karma mensyaratkan bahwa jiwa manusia telah ada terlebih dahulu ada sebelum menempati tubuh atau bentuk yang ada sekarang, karena sebelumnya telah hidup di jaman yang lalu. Jiwa kita memungkinkan kita mengetahui bahwa kita ada, yang dibuktikan dengan pengetahuan kita akan masa lalu kita, misalkan: apa yang terjadi satu tahun yang lalu, atau masa kecil kita. Namun akan sangat sulit untuk menjumpai orang yang tahu dan sadar akan kehidupannya beberapa generasi sebelumnya, kalau teori reinkarnasi tersebut dianggap benar.

Seperti yang disebutkan di atas, bahwa inkarnasi dan karma memungkinkan jiwa manusia menempati roh binatang. Ini berarti bahwa tidak ada perbedaan antara jiwa manusia dan jiwa binatang. Padahal perbedaan manusia dan binatang adalah jauh sekali. Binatang tidak mempunyai akal budi dan manusia punya akal budi, yang memampukan manusia untuk mempertanyakan tujuan hidupnya, kebahagiaannya, Penciptanya, alasan mengapa manusia hidup, dll. Apakah pada waktu roh manusia menempati tubuh binatang, menyebabkan binatang tersebut mengetahui penciptanya dan tujuan kehidupannya, dan menyebabkan binatang ini mempunyai kepandaian seperti manusia? Tentu saja tidak.

Reinkarnasi bertujuan untuk mencapai suatu ” enlightment”, dimana menurut kepercayaan ini dibutuhkan ribuan tahun untuk mencapainya. Kalau memang demikian, maka roh manusia yang telah menjelma dalam ratusan kehidupan, seharusnya menjadi lebih baik, karena mereka belajar dari masa lalu. Namun kenyataannya tidaklah demikian, karena kejahatan manusia jaman dulu dan sekarang adalah sama, bahkan di beberapa sisi kehidupan, manusia saat ini menjadi lebih kejam daripada manusia masa lalu.

C. APAKAH DOSA ASAL ADALAH KARMA?

Kalau ditanya apakah ini bukan karma dimana karna dosa asal Adam sehingga kita yang harus menanggungnya? Kita tidak dapat mengatakan bahwa dosa asal adalah sama dengan karma, dengan beberapa alasan berikut ini:
Saya telah menjawab tentang dosa asal disini – di bagian I. (silakan klik). Dari pengertian dosa asal, yang memang berasal dari Adam dan Hawa, manusia lain yang merupakan keturunan dari Adam dan Hawa harus menanggung dosa, dimana seluruh umat manusia menangggung akibat:

  1. Manusia kehilangan rahmat kekudusan dan terpisah dari Allah. (Lih Kej 3).
  2. Manusia kehilangan “the gift of integrity”, sehingga manusia dapat menderita dan meninggal (lih. Kej 3:16).
  3. Manusia terbelenggu oleh dosa dan kejahatan (lih. Kej 3:15-16; Yoh 12:31; 14:30; 2 Kor 4:4; Ib 2:14; 2 Pet 2:19).

Pertanyaannya adalah: apakah dosa asal adalah sama dengan karma, karena dosa Adam dan Hawa diturunkan ke generasi berikutnya.

  1. Untuk menjawab pertanyaan ini, maka kita harus mengerti tentang konsep penciptaan manusia. Tuhan menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Tuhan (Kej 1:26). Dan ini termasuk adalah dengan berpartisipasi dalam penciptaan manusia, sehingga manusia beranak cucu, seperti yang diperintahkan oleh Tuhan (lih Kej 1:28). Dan hal yang lain juga untuk meneruskan berkat-berkat Tuhan yang diberikan oleh Tuhan kepada Adam dan Hawa, yaitu rahmat kekudusan dan juga the gift of integrity, yang memungkinkan manusia terbebas dari penderitaan dan kematian.
  2. Namun karena manusia pertama gagal untuk meneruskan berkat Tuhan, maka seluruh umat manusia jatuh ke dalam dosa. Kenapa seluruh umat manusia harus menanggungnya? Karena prinsip partisipasi, di mana Tuhan menginginkan agar manusia berpartisipasi dalam pekerjaan Tuhan, baik dari sisi penciptaan manusia maupun untuk memberikan berkat-berkat yang lain. Kalau begitu, bukankah itu tidak adil untuk manusia setelah Adam dan Hawa? Sebenarnya, kalau kita di posisi Adam dan Hawa, kita juga dapat melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Adam dan Hawa, yaitu melanggar apa yang diperintahkan oleh Tuhan.
  3. Dan akibat dari dosa asal ini dipulihkan oleh Kristus, dengan Inkarnasi, yaitu Yesus Kristus, Putera Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menebus dosa manusia, sehingga umat manusia (sebelum kedatangan Kristus, pada waktu, dan setelah kedatangan Kristus) dapat bersatu dengan Tuhan.

Dari keterangan di atas, maka dosa asal jelas sangat berbeda dengan karma dan inkarnasi.

  1. Dosa asal memang disebabkan oleh manusia pertama, yang mempunyai jiwa dan tubuh sendiri, sedangkan karma disebabkan oleh individual tertentu yang mempunyai jiwa yang sama, namun tidak mempunyai badan yang sama.
  2. Dosa asal dipulihkan dengan Inkarnasi Kristus, dimana dimanifestasikan dalam Sakramen Pembaptisan. Dari sini kita melihat ketergantungan manusia akan rahmat Allah untuk memulihkan manusia kepada kondisinya semula, sehingga berkenan kepada Allah. Sedangkan karma, yang tidak terlepas dari reinkarnasi adalah merupakan usaha manusia belaka tanpa adanya bantuan dari Tuhan. Oleh karena itu, terdapat perbedaan yang mendasar antara dosa asal dan karma.
  3. Dosa asal tidak mengambil kebebasan manusia, namun karma sepertinya mengambil kebebasan manusia. Apa yang terjadi pada manusia seolah-olah adalah merupakan akibat dari apa yang dilakukannya di masa lalu, yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya, karena manusia tidak dapat mengingat masa lalu, beberapa generasi sebelumnya. Oleh karena itu, dengan konsep dosa asal, kita tidak dapat menyalahkan kehidupan kita sebelumnya, karena kehidupan masing-masing orang dimulai pada saat terjadinya proses pembuahan (conception), yaitu saat Tuhan sendiri memberikan jiwa kepada manusia.

6 komentar

  1. Om suastiyastu
    Salam kenal admin…
    Maaf sebelumnya, saya ingin sedikit memberi komentar tentang pandangan admin tentang karma, reinkarnasi, dan pertolongan Tuhan untuk mengatasi hasil dari karma itu.
    Admin, dalam ajaran hindu, untuk mencapai kesempurnaan tdk bsa dicapai dengan sendiri sj tanpa bantuan dari Tuhan. hasil dari karma itu akan habis, dan reinkarnasi akan terputus hanya jika manusia berbuat bukan untuk kepentingan dirinya (terikat akan hasil), namun sepenuhnya untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Hasil dari karma buruk juga akan diringankan oleh Tuhan jika kita bhakti kepadanya. itu menurut veda. Jadi saya rasa ada sedikit kekeliruan pada artikel admin. Untuk lebih jelasnya lagi, silakan admin kunjungi halaman ini. http://polilogic9.blogspot.com/2014/08/benarkah-tentang-adanya-karma-phala-dan.html . Mohon artikel ini di revisi. terimakasih… Salom…. Om suastyastu….

    Suka

    1. Terima kasih atas masukannya! Nanti akan saya pelajari kembali.

      Salam,
      Cornelius.

      Suka

  2. FINA · · Balas

    Bingung juga ya, saya mau benar yang lain salah. kalau manusia pertama itu (Adam dan Hawa) dikatakan gagal meneruskan berkat Tuhan, apakah ini kegagalan Tuhan juga,sebab manusia ciptaan Tuhan. Misteri Segala Misteri.

    Suka

    1. Tidak bisa dikatakan itu adalah Kegagalan Tuhan. Karena Tuhan sudah memberikan yang terbaik bagi manusia, namun toh manusia masih bisa terbujuk oleh rayuan iblis dan memilih untuk tidak menaati perintah Allah.

      Suka

  3. Saya sampaikan komentar saya dalam tiga bagian:
    Bagian I: Dukungan kepada Kebenaran Reinkarnasi
    Bagian II: Reinkarnasi Non-Kristiani
    Bagian II: Reinkarnasi Yang Kristiani

    [diedit oleh Cornelius, tulisan lengkapnya akan ditanggapi dalam satu artikel]

    Suka

    1. Shalom Pius M. Sumaktoyo,

      Tanggapan terhadap tulisan anda bisa dibaca disini : https://luxveritatis7.wordpress.com/2012/01/05/apologetika-kontra-reinkarnasi/

      Salam,
      Cornelius.

      Suka

Pengunjung bertanggung jawab atas tulisannya sendiri. Semua komentar harus dilandasi oleh cinta kasih Kristiani. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Kami berhak untuk tidak menampilkan atau mengubah seperlunya semua komentar yang masuk.