Persiapan Batin Sebelum Pengakuan Dosa

Tuhan Yesus mengaruniakan Sakramen Pengakuan Dosa “agar barangsiapa telah berbuat dosa setelah Pembaptisan dapat didamaikan kembali dengan Allah yang telah mereka sakiti hati-Nya dan dengan Gereja yang telah mereka lukai.” (Paus Yohanes Paulus II, 6 Januari 1983).

Sebab kita semua adalah orang-orang berdosa, kita perlu untuk didamaikan dengan Allah” (2 Korintus 5:20). Bahkan orang yang paling keras dan bebal sekalipun di antara kita memerlukan pertobatan dan pemurnian. Caranya sungguh sederhana dan mudah, terjangkau oleh setiap orang yang mencari pengampunan Allah untuk dosa-dosanya.

Boleh dikatakan bahwa satu-satunya syarat adalah memiliki niat baik untuk kembali kepada Allah seperti si anak yang hilang (Lukas 15:17-19) dan mengakui dosa-dosa kita dengan penuh rasa penyesalan di hadapan wakil Allah, yaitu Imam (cf. Yohanes 20:23).

Doa Sebelum Pengakuan Dosa

Ya Allah yang Maha Kuasa dan Maha Rahim, yang telah menciptakanku dan menebusku dengan darah suci Putra Tunggal-Mu, sudilah melihatku, ya Tuhan, berlutut di kaki-Mu memohon pengampunan-Mu. Aku dengan sangat tulus berniat untuk meninggalkan cara hidupku yang tidak baik, untuk meninggalkan lembah kekelaman dimana aku telah lama tersesat, dan untuk kembali kepada-Mu, sumber air kehidupan.

Aku sekarang berniat untuk menerima Sakramen Pengakuan Dosa. Aku berhasrat untuk mengakukan dosa-dosaku dengan penuh ketulusan kepada-Mu dan kepada Imam-Mu, oleh sebab itu sekarang aku ingin memeriksa batinku dengan sungguh-sungguh.

I. Sebelum Pengakuan Dosa

  1. Periksalah batinmu. Ingat kembali dosa-dosamu. Perlahan tanyakan kepada dirimu apa yang telah kamu lakukan dengan penuh kesadaran dan dengan penuh kesengajaan yang bertentangan dengan Perintah-Perintah Allah.

Perintah Allah Pertama

  • Pernahkah aku menjalankan kewajibanku kepada Allah dengan kurang tulus atau bersungut-sungut?
  • Apakah aku telah berdoa secara teratur?
  • Pernahkah aku menerima Komuni Kudus ketika saya memiliki dosa berat atau tanpa mempersiapkan diri dengan cukup? Pernahkah saya teledor dalam berpuasa satu jam sebelum Ekaristi?
  • Apakah aku pernah lalai menyebutkan beberapa dosa-dosa berat ketika aku terakhir mengaku dosa?
  • Pernahkah aku dengan serius percaya tahayul atau melakukan praktek-praktek tahayul (bertanya ke ahli nujum, horoskop, dukun, dll.)?
  • Apakah aku pernah dengan serius meragukan hal-hal yang berkenaan dengan Iman Katolik?
  • Pernahkah aku membahayakan Imanku dengan membaca buku, selebaran, atau majalah yang menyesatkan atau bertentangan dengan ajaran Iman dan Moral Katolik?
  • Apakah aku pernah membahayakan Imanku dengan bergabung atau menghadiri pertemuan dan aktifitas dari organisasi-organisasi yang menentang Gereja atau bertentangan dengan iman Katolik (kebaktian protestan, persekutuan doa non-Katolik, partai komunis, freemason, aliran-aliran sesat dan agama-agama lain)?
  • Pernahkah aku melakukan dosa sakrilegius (penghinaan terhadap orang, tempat, atau benda/hal yang suci)?

Perintah Allah Kedua

  • Apakah aku mencoba dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi janji-janji dan resolusi-resolusi yang saya buat di hadapan Allah?
  • Pernahkah aku menyebut nama Allah dengan tidak hormat? Apakah aku pernah menggunakan nama Allah dengan nada menghina, bercanda, marah, atau dengan cara-cara lain yang tidak hormat?
  • Apakah aku pernah menggunakan nama Bunda Perawan Maria atau nama-nama Santo-Santa dengan nada menghina, bercanda, marah, atau dengan cara-cara lain yang tidak hormat?
  • Pernahkah aku menjadi sponsor (wali) dalam pembaptisan atau upacara-upacara lain di luar Gereja Katolik?
  • Apakah aku pernah bersaksi dusta di bawah sumpah?
  • Pernahkah aku mengingkari janji-janji/kaul-kaul pribadi maupun publik?

Perintah Allah Ketiga

  • Apakah aku pernah tidak menghadiri Misa pada hari-hari Minggu atau hari-hari suci wajib lainnya?
  • Pernahkah aku membiarkan diriku terganggu pada waktu Misa, dengan tidak memusatkan perhatian, menengok kanan-kiri karena penasaran, dll.?
  • Apakah aku pernah datang ke Misa dengan sangat terlambat tanpa alasan yang cukup sehingga aku gagal memenuhi kewajiban menghadiri Misa hari Minggu?
  • Pernahkah aku bertindak kurang sopan atau menunjukkan sikap yang kurang baik atau mengenakan pakaian yang kurang senonoh di dalam gereja, atau menyebabkan orang lain terganggu?
  • Apakan aku dengan murah hati membantu Gereja di dalam segala keperluannya seturut kemampuanku?
  • Apakah aku melaksanakan puasa dan pantang pada hari-hari yang diwajibkan oleh Gereja?
  • Pernahkah aku mengerjakan atau menyuruh orang lain mengerjakan pekerjaan yang menguras tenaga (pekerjaan manual yang menggunakan lebih banyak tenaga daripada pikiran) pada hari-hari Minggu atau hari-hari suci wajib lainnya?

Perintah Allah Keempat

(Untuk Orangtua)

  • Apakah aku pernah lalai untuk mengajari anak-anakku berdoa, mengantar mereka ke gereja, dan memberikan mereka pendidikan Kristiani?
  • Pernahkah aku memberikan teladan yang tidak baik kepada mereka?
  • Apakah aku pernah lalai menjaga anak-anakku: di dalam pergaulan mereka, buku-buku yang mereka baca, film dan acara televisi yang mereka tonton?
  • Apakah aku sudah memastikan bahwa anak-anakku telah melakukan Pengakuan Dosa Pertama dan menerima Komuni Pertama pada sekitar usia tujuh tahun?

(Untuk Anak-anak)

  • Apakah aku pernah bersikap tidak patuh atau tidak hormat terhadap orangtuaku?
  • Apakah aku pernah lalai untuk membantu orangtuaku di dalam segala keperluan mereka?
  • Apakah aku memperlakukan orangtuaku dengan hanya sedikit kasih sayang atau rasa hormat?
  • Apakah aku merasa terluka atau bersikap angkuh ketika aku ditegur oleh mereka?
  • Apakah aku memiliki keinginan untuk mandiri yang terlalu berlebihan?
  • Apakah aku mengerjakan segala tugas-tugas rumahku?
  • Apakah aku pernah bertengkar dengan kakak dan adikku?

Perintah Allah Kelima

  • Apakah aku mudah marah atau kehilangan kesabaranku?
  • Apakah aku pernah iri hati atau cemburu terhadap orang lain?
  • Pernahkah aku melukai atau membunuh orang? Apakah aku pernah sembrono ketika mengemudi?
  • Apakah aku menjadi penyebab orang lain berbuat dosa dengan percakapanku, lelucon jorok, cara berpakaian, undangan untuk menghadiri pertunjukkan-petunjukkan tertentu, meminjamkan buku atau majalah tidak baik, membantu mereka mencuri, dll.? Apakah aku telah mencoba memperbaiki skandal yang terjadi?
  • Berapa orang yang telah aku sebabkan berbuat dosa? Dosa-dosa apa?
  • Apakah aku lalai menjaga kesehatanku? Pernahkah aku mencoba bunuh diri?
  • Apakah aku pernah memutilasi diriku atau orang lain?
  • Pernahkah aku mabuk-mabukan atau memakai obat-obatan terlarang/narkoba (ganja, heroin, ekstasi, dll.)?
  • Apakah aku pernah makan atau minum secara berlebihan, membiarkan diriku terbawa oleh kerakusan?
  • Pernahkah aku ambil bagian dalam segala bentuk tindakan kekerasan secara fisik (mengeroyok, pemloncoan, berkelahi, dll.)?
  • Pernahkah aku menyetujui atau secara aktif ambil bagian dalam sterilisasi langsung (tubektomi, vasektomi, dll.)? Apakah aku sadar bahwa hal ini akan memiliki dampak permanen pada kehidupan perkawinanku dan bahwa aku akan harus mempertanggungjawabkan segala akibatnya di hadapan Allah?
  • Pernahkah aku menyetujui, menganjurkan, menasehati, atau secara aktif ambil bagian dalam aborsi? Apakah aku sadar bahwa Gereja menghukum mereka yang memperoleh dan melakukan aborsi dengan ekskomunikasi?
  • Apakah aku pernah menyakiti/merugikan orang lain dengan perkataan atau perbuatanku?
  • Ketika orang menyinggung perasaanku, apakah aku berniat balas dendam, menyimpan permusuhan, kebencian, atau perasaan tidak enak?
  • Apakah aku meminta maaf setiap kali aku menyinggung perasaan orang lain?
  • Apakah aku pernah mencemooh atau menggodai orang lain?

Perintah Allah Keenam dan Kesembilan

  • Apakah aku pernah membiarkan diriku mempunyai pikiran-pikiran tidak senonoh/cabul?
  • Pernahkah aku menyetujui keinginan-keinginan jahat yang melawan kebajikan kemurnian, meskipun saya mungkin akhirnya tidak melakukannya? Apakah ada keadaan yang membuat dosa tersebut lebih parah (hubungan/kedekatan dengan, atau status perkawinan, atau status tahbisan/konsekrasi kepada Allah, dari orang yang terlibat)?
  • Apakah aku pernah terlibat dalam percapakan yang tidak senonoh? Apakah aku yang memulainya?
  • Apakah aku mencari kesenangan dalam rupa hiburan yang menempatkanku dekat dengan godaan-godaan dosa (tari-tarian, film atau pertunjukan, bacaan yang tidak bermoral, pergaulan yang tidak baik, diskotik, rumah bordil, bar/karaoke, spa/sauna, dll.)?
  • Apakah aku sadar bahwa aku mungkin telah berbuat dosa dengan menempatkan diriku dalam godaan-godaan ini (tinggal bersama dalam satu kamar dengan lawan jenis, berduaan dengan lawan jenis di dalam mobil di tempat gelap, dll.)?
  • Sebelum pergi menonton film atau membaca buku, apakah aku mencoba untuk mencari tahu implikasi moralnya, agar aku tidak menempatkan diriku dalam ancaman langsung untuk berbuat dosa dan untuk menjaga agar hati nuraniku tidak tercemarkan?
  • Apakah aku pernah membiarkan diriku mempunyai perasaan-perasaan yang kotor/tidak murni?
  • Apakah aku dengan sengaja ingin melihat gambar-gambar yang tidak senonoh atau tampil tidak senonoh atau melihat orang dengan pikiran tidak senonoh? Apakah aku pernah dengan sengaja ingin melakukan dosa-dosa semacam ini?
  • Pernahkah aku menyebabkan orang lain berbuat dosa ketidakmurnian atau ketidaksenonohan? Dosa apa saja?
  • Pernahkah aku melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak murni? Secara individu melalui praktek penyalahgunaan diri (masturbasi) yang termasuk dosa mortal/berat? Melakukannya bersama orang lain? Berapa kali? Dengan orang-orang yang sama jenis atau lawan jenis? Apakah ada keadaan (hubungan, kedekatan, dll., dari orang yang terlibat) yang dapat memberatkan perbuatan dosa itu?
  • Apakah aku mempunyai persahabatan yang seringkali menjadi godaan untuk berbuat dosa?
  • Apakah aku siap untuk memutuskan hubungan dengan mereka?
  • Dalam pacaran, apakah cinta kasih adalah alasan mendasarku untuk membina hubungan dengan pacarku? Apakah aku hidup dengan semangat pengorbanan yang konstan dan gembira untuk tidak menempatkan orang yang aku kasihi dalam bahaya dosa? Apakah aku menganggap rendah cinta kasih dengan mencemarkannya dengan egoisme atau kesenangan semata?
  • Apakah aku melakukan perbuatan-perbuatan yang melibatkan atau menjurus kepada nafsu birahi seperti petting/bercumbu, necking/menciumi leher, berciuman penuh nafsu dan berpelukan berkepanjangan?

(Untuk Suami/Isteri)

  • Apakah aku pernah menyalahgunakan perkawinan? Apakah aku pernah menindas hak perkawinan pasanganku? Apakah aku pernah mengkhianati janji setia perkawinan dalam keinginan atau dengan perbuatan?
  • Apakah aku melakukan hubungan intim pada hari-hari tertentu saja dikala tidak mungkin terjadi kehamilan? Apakah aku melanjutkan metode pengaturan kehamilan ini tanpa alasan yang memadai?
  • Pernahkah aku meminum pil atau metode KB artifisial yang lain untuk menghindari kehamilan?
  • Pernahkah aku menganjurkan orang lain menggunakan KB artifisial?
  • Apakah aku mempunyai andil di dalam menyebarkan suasana yang mendukung penggunaan KB artifisial melalui nasehat-nasehat, lelucon-lelucon, sikap-sikapku, dll.?

(Mengenai aborsi, sterilisasi, dll., lihat Perintah Allah Kelima).

Perintah Allah Ketujuh dan Kesepuluh

  • Apakah aku pernah mencuri barang apapun atau uang berapapun? Apakah aku mengembalikannya, atau setidaknya, memiliki niat untuk mengembalikannya?
  • Pernahkah aku merusak atau menyebakan kerusakan terhadap properti/barang milik orang lain?
  • Apakah aku pernah merugikan orang lain dengan kecurangan, penipuan, atau pemaksaan dalam kontrak atau transaksi bisnis?
  • Apakah aku menghambur-hamburkan uang melebihi kemampuanku? Apakah aku menggunakan uang secara berlebihan untuk hal-hal yang tidak penting oleh karena iseng, ingin pamer, atau plin-plan?
  • Apakah aku memberikan bantuan/sumbangan sesuai dengan kemampuanku?
  • Apakah aku iri akan barang-barang milik sesamaku?
  • Pernahkah aku lalai membayar hutang-hutangku?
  • Apakah aku pernah menyimpan barang temuan atau curian?
  • Apakah aku mempunyai keinginan untuk mencuri?
  • Apakah aku rajin dalam pekerjaanku dan belajarku atau sebaliknya apakah aku membiarkan diriku terbawa oleh kemalasan atau kenyamanan?
  • Apakah aku serakah? Apakah aku memiliki pandangan hidup materialistis yang terlalu berlebihan?

Perintah Allah Kedelapan

  • Pernahkah aku bersaksi dusta/berbohong? Apakah aku telah memperbaiki segala kerusakan/kerugian yang terjadi sebagai akibat dari dusta/kebohonganku?
  • Apakah aku pernah dengan tidak adil menuduh orang lain?
  • Pernahkah aku memfitnah orang lain, yaitu, mengatakan kebohongan yang menghancurkan/menghina tentang orang lain?
  • Apakah aku pernah turut ambil bagian dalam menyebarkan gosip, main tikam dari belakang, atau menyebarkan kabar burung?
  • Pernahkah aku membocorkan rahasia dengan tanpa alasan?

Apa yang sebaiknya dilakukan sebelum Pengakuan Dosa

  1. Periksalah batinmu. Ingat kembali dosa-dosamu. Perlahan tanyakan kepada diri sendiri apa yang telah anda lakukan dengan penuh kesadaran dan dengan penuh kesengajaan yang bertentangan dengan Perintah-Perintah Allah.
  2. Dengan sungguh-sungguh sesalilah dosa-dosamu. Menyesali dosa adalah lebih penting daripada mengingat dosa-dosa anda. Ini tidaklah sulit jika anda sadar bahwa untuk satu dosa mortal/berat, anda bisa, sekarang dan selamanya, berada dalam api neraka, tanpa harapan untuk memperoleh kembali kebahagiaan kekal dan kemuliaan surgawi. Patutlah anda bersyukur atas Kerahiman Allah, Bapamu Yang Penuh Kasih, yang melihat kemalanganmu dan tidak langsung menghukummu, tetapi sebaliknya Dia menunggu anda untuk kembali kepada-Nya. Dia menerima, memeluk dan mencium anda lagi, dan melupakan segala kedurhakaan. Dia adalah Bapa Surgawi yang sama, yang mengirimkan Putra-Nya yang Tunggal, Yesus, untuk menderita sengasara dan wafat untuk menebus dosa-dosa anda. Bagaimana mungkin kita bisa-bisanya tidak mengasihi-Nya, dan benar-benar menyesali segala kedurhakaan kita? Menyesallah sebab karena dosa-dosa anda telah kehilangan upah surgawi, dan pantas menerima hukuman api neraka (Penyesalan Tak Sempurna); akan tetapi terlebih lagi, menyesallah oleh karena anda telah menyakitkan hati Bapa Surgawi Yang Penuh Kasih dan Penyelamat dan Penebusmu Yang Maha Rahim, Yesus Kristus (Penyesalan Sempurna).
  3. Agar supaya yakin bahwa penyesalan anda adalah benar dan sungguh-sungguh, bertekadlah penuh di dalam hati bahwa anda lebih memilih untuk mati daripada berbuat dosa.Anda tidak perlu berjanji untuk tidak akan jatuh lagi ke dalam dosa. Kita tahu kelemahan dan kecenderungan kita untuk berbuat dosa sangatlah besar. Dengan penuh rasa percaya kepada Allah, bertekadlah sekarang untuk sungguh-sungguh mencoba di masa depan untuk menghindari dosa. Dosa dan godaan mungkin masih terus menarik kita; akan tetapi kehendak kita haruslah bertekad untuk membenci dan menolaknya. Inilah semua persiapan yang diperlukan. Di depan sebuah Salib, jika mungkin, dengan tulus doakanlah Doa Tobat:

Allah yang Maha Rahim, aku menyesal atas dosa-dosaku, sebab patut aku Engkau hukum, terutama sebab aku telah menghina Engkau, Yang Maha Murah dan Maha Baik bagiku. Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmatMu, hendak memperbaiki hidupku, dan tidak akan berbuat dosa lagi. Allah, ampunilah aku, orang berdosa. Amin.

Tata Cara Pengakuan Dosa

Berlututlah dan katakan: Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus atau Berkatilah saya, Romo, karena saya telah berdosa. Pengakuan dosa saya yang terakhir adalah……… (berapa minggu, bulan, tahun yang lalu, dll.). Dosa-dosa saya adalah…….

Beritahukan dosa-dosa yang anda ingat. Mulailah dengan dosa yang terberat, yang paling memalukan untuk diakukan, supaya menjadi lebih mudah untuk mengatakan dosa-dosa selanjutnya. Jika anda tidak tahu bagaimana cara mengaku dosa, atau merasa gelisah, malu, katakan saja kepada Imam: Tolong, bantu saya, Romo, saya tidak tahu apa yang harus saya katakan. Lalu, tenang saja, anda tidak perlu khawatir. Sang Imam akan menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang perlu saja untuk membantu anda melakukan Pengakuan Dosa yang baik. Jawab saja dengan tulus, Ya atau Tidak, tanpa bermaksud untuk menutupi apapun, dan Pengakuan Dosamu akan menjadi sangatlah baik. Allah hanya meminta supaya kita mengakui semua dosa-dosa berat yang telah kita perbuat, di hadapan Imam-Nya. Sepanjang kita benar-benar menyesali dosa-dosa kita, meskipun kita tidak sengaja lupa akan beberapa dosa, Dia akan memaafkan kita juga sepenuhnya, termasuk dosa-dosa yang mungkin terlupakan itu. Kalau anda tidak ingat pernah melakukan dosa berat, pastikan untuk mengakukan setidaknya beberapa dosa-dosa ringanmu, dengan menambahkan kalimat: “Saya menyesal atas dosa-dosa ini dan semua dosa-dosa saya di masa lalu, terutama atas…” (katakan saja salah satu dosa yang anda benar-benar menyesal telah melakukannya).

Kemudian dengarkanlah nasihat yang diberikan oleh Imam kepadamu. Perhatikanlah penitensi (beberapa doa atau pekerjaan baik) yang mungkin Imam minta untuk anda lakukan sebagai silih atas hukuman temporal (hukuman akibat dosa, yang kita terima selagi kita hidup) setelah pengampunan dosa-dosa anda.

Doakan sekali lagi Doa Tobat, dan dengan rendah hati dan penuh rasa syukur dengarkanlah Absolusi (Pengampunan) yang diberikan oleh Imam dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, yang kemudian anda jawab: Amin. Dan setelah itu anda boleh keluar dari ruang Pengakuan Dosa. Jika Sang Imam mengakhiri dengan berkata: “Bersukacitalah di dalam Tuhan dan pergilah dalam damai.” anda boleh menjawab, “Syukur kepada Allah!”

Sumber: Materi Rekoleksi Opus Dei

 

 

55 komentar

  1. Bagaima jika kita lupa, kapan terakhir kali melakukan pengakuan dosa ?

    Suka

    1. Dikira2 saja kapan terakhir mengaku dosa, misalnya: kurang lebih enam bulan lalu, beberapa tahun lalu, dst.

      Suka

  2. shalom Lux Veritatis 7.saya mau tanya.sekiranya umat katolik masuk islam (sebab perkahwinan,dipukau oleh orang lain) dapat kembali ke agama katolik?kalau dapat,gimana ya caranya?thanks n God bless

    Suka

    1. Ya tentu saja bisa. Yang pasti ia harus menerima sakramen tobat terlebih dahulu sebelum memulai menjalani hidup sebagai Katolik.

      Suka

  3. shalom.saya mau tanya.apakah yang dimaksudkan dengan Full knowledge(pengetahuan penuh)?seperti kita tau, pengetahuan penuh adalah salah satu dari 3 syarat untuk melakukan dosa berat.apakah maksud tsb ada memiliki ilmu yg penuh akan sesuatu dosa atau membuat pertimbangan yg penuh akan dosa?

    Suka

    1. Pengetahuan penuh artinya kamu tahu bahwa sesuatu itu dosa berat.

      Suka

  4. Shalom.Apakah umat yg telah baptis sejak bayi bisa melakukan confession meskipun belum mnerima komuni yg pertama?Apalah umat RCIA(baptis dewasa) dapat melakukan confession selepas dibaptis?thanks

    Suka

    1. Umat yg dibaptis bayi bisa melakukan confesion kpn saja, meskipun belum menerima komuni pertama. Demikian jg baptis dewasa.

      Salam,
      Andreas

      Suka

  5. Shalom.saya mau tanya.apakah kita semua masih mempunyai kehendak bebas walaupun kita terikat pada dosa kebiasaan(dosa kebiasaan dpt membuat kita mnjadi hamba dosa)?thanks and God bless

    Suka

    1. Ya karena setiap dosa (bahkan yang menjadi kebiasaan) berasal dari kehendak bebas manusia.

      Suka

  6. shalom.Selepas saya membaa tentang Ekskomunikasi,saya ada satu soalan.Haruskah umat yang terkena ekskomunikasi(membuang Hosti Kudus dan menyimpan Hosti Kudus untuk sakrilegi) pergi ke Vatican city untuk meminta absolusi dari Tahta Apostolik?Gimana kalau umat tidak mampu pergi ke vatican city?apakah Uskup setempat bisa mengampuni umat ekskomunikasi(membuang Hosti Kudus)?GBU. soalan trsebut sering menghantui sy shingga sekarang.

    Suka

    1. Silakan anda konsultasikan dengan imam paroki atau ceritakan hal ini dalam pengakuan dosa.

      Suka

  7. shalom.saya ada terbaca satu ayat alkitab “hamba tidak boleh melayani dua tuan(Tuhan dan mamon)”.soalan saya adalah apakah ayat di atas sama maksud kita tidak boleh melayani Tuhan dan setan/duniawi sekaligus?tak jarang kita melihat manusia melayani dua tuan.

    Suka

    1. yg dimaksud adlh org yg lebih mencintai uang, drpd mengasihi sesama, rela melakukan perbuatan yg merugikan org lain (cth: korupsi), drpd menggunakan uangny utk melakukan kebaikan bagi sesama (cth: berderma)

      uang tidaklah jahat, tapi keinginan yg tidak sehat dlm memperoleh uang, sifat serakah, pelit tidak mau berderma, bs dikatakan org ini hambany mamon.

      salam,
      andreas

      Suka

  8. shalom.saya ingin meminta pendapat saudara.setiap kali saya jatuh ke dalam dosa ketidakmurnian,saya sering memikirkan dosa dan rasa takut,minder,hilang fokus,tidak bersemangat,hilang harapan dan putus asa.Saya sering cuba untuk brtobat dan bangkit kembali tetapi godaan dan perasaan negatif yang sy tuliskan di atas td sering menyerang saya.persoalannya,apakah perasaan itu berasal dari Roh Kudus atau setan?apa solusinya?saya sering bimbang akan hal itu.thanks.

    Suka

    1. Solusinya itu seperti yang saya tuliskan sebelumnya:

      Pertobatan itu adalah jalan yang sulit, tetapi bisa dicapai dengan rahmat Tuhan. Solusinya: rutin menerima sakramen tobat, menerima Sakramen Ekaristi secara teratur, berdoa setiap hari dengan tekun (sangat dianjurkan berdoa rosario), melakukan perbuatan baik kepada orang terdekat kita, melakukan silih (misalnya pantang dan puasa), membaca bacaan rohani dan mengisi pikiran dan hati kita dengan hal-hal yang baik dan positif, menghindari kesempatan atau situasi yang dapat menjatuhkan kita dalam dosa, dan selalu menjaga niat dan motivasi yang teguh untuk memulai kembali.

      Untuk melakukan semua hal diatas, pertama-tama membutuhkan rahmat Allah, dan kerja sama kita. Ketekunan dan konsistensi sangat diperlukan, sambil menjaga pengharapan kita dengan berdoa dan memohon rahmat Allah supaya dibebaskan. Ada baiknya tidak perlu merasa terlalu khawatir atau berpikiran secara negatif tentang dosa tersebut. Mengapa? Karena asalkan kita memiliki keinginan untuk bertobat dan serius mengusahakannya (misalnya dengan mengaku dosa secara teratur), maka kita berada di jalan yang benar. Kita pantas bersukacita karena kita tahu bahwa pertobatan adalah hal yang berkenan di mata Allah, sekalipun bagi setiap orang, ada kesulitan dan tantangannya tersendiri. Namun kita percaya bahwa Allah tidak mencobai manusia melebihi kemampuannya, dan bahwa Allah pun akan selalu menyediakan jalan keluar dan membantu kita dalam pertobatan kita.

      Suka

  9. shalom.sy mau tanya 1 soalan lagi.seseorang yang masih dalam ikatan habitual sins dapat saja meminta rahmat Allah dan bekerjasama dengan Tuhan untuk membebaskan diri dari dosa ketidakmurnian,tetapi kalau org itu jatuh lagi ke dalam dosa itu,apakah itu salah setan atau diri sendiri?

    Suka

    1. Salah diri sendiri

      Suka

  10. shalom.trima kasih ya saudara.sama sama kita doakan antara satu sama lain.GBU

    Suka

  11. shalom.saya mau tanya.sekiranya seseorang itu sudah bertobat dengan bersungguh sungguh dan menerima sakramen tobat tapi akhirnya jatuh semula ke dalam dosa yang sama(habitual sins),apakah itu menunjukkan bahawa seseorang itu benar benar betobat ataupun seseorang itu masih lagi dalam ikatan dosa?apa solusi untuk membebaskan diri dari habitual sins?trima kasih.God bless u

    Suka

    1. Pertobatan itu adalah sebuah sikap yang tidak hanya ada di awal, melainkan harus selalu ada di sepanjang kehidupan kita. Selagi kita mau menerima sakramen tobat, maka itu adalah tanda bahwa kita tetap berusaha untuk bertobat.

      Ada dosa tertentu yang tidak mudah untuk melepaskannya, misalnya dosa yang berhubungan dengan kemurnian (pornografi, masturbasi, etc). Untuk benar-benar lepas dari dosa ini bisa membutuhkan waktu bertahun-tahun, dan kasusnya tidak sama untuk setiap orang. Ada yang bisa lepas dalam waktu 1-3 tahun. Ada yang membutuhkan waktu lebih dari itu.

      Pertobatan itu adalah jalan yang sulit, tetapi bisa dicapai dengan rahmat Tuhan. Solusinya: rutin menerima sakramen tobat, menerima Sakramen Ekaristi secara teratur, berdoa setiap hari dengan tekun (sangat dianjurkan berdoa rosario), melakukan perbuatan baik kepada orang terdekat kita, melakukan silih (misalnya pantang dan puasa), membaca bacaan rohani dan mengisi pikiran dan hati kita dengan hal-hal yang baik dan positif, menghindari kesempatan atau situasi yang dapat menjatuhkan kita dalam dosa, dan selalu menjaga niat dan motivasi yang teguh untuk memulai kembali.

      Untuk melakukan semua hal diatas, pertama-tama membutuhkan rahmat Allah, dan kerja sama kita. Ketekunan dan konsistensi sangat diperlukan, sambil menjaga pengharapan kita dengan berdoa dan memohon rahmat Allah supaya dibebaskan. Ada baiknya tidak perlu merasa terlalu khawatir atau berpikiran secara negatif tentang dosa tersebut. Mengapa? Karena asalkan kita memiliki keinginan untuk bertobat dan serius mengusahakannya (misalnya dengan mengaku dosa secara teratur), maka kita berada di jalan yang benar. Kita pantas bersukacita karena kita tahu bahwa pertobatan adalah hal yang berkenan di mata Allah, sekalipun bagi setiap orang, ada kesulitan dan tantangannya tersendiri. Namun kita percaya bahwa Allah tidak mencobai manusia melebihi kemampuannya, dan bahwa Allah pun akan selalu menyediakan jalan keluar dan membantu kita dalam pertobatan kita.

      Jangan patah semangat saudaraku, saya akan mengingat anda dalam doa saya.

      Suka

  12. Apakah kb alamiah dosa juga?
    Bukankah kb alamiah sdh direstui gereja?
    Krn saya lihat kok melakukan hubungan suami istri di saat tdk mungkin terjadinkehamilan termasuk dosa yg hrs diakukan?

    Suka

    1. KB alamiah tidak dosa, saya rasa pertanyaan tersebut lebih berhubungan dengan alasan menggunakan KB alamiah, apakah merupakan alasan yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan atau tidak. Hal ini ditegaskan dalam Humanae Vitae no 16:

      If therefore there are well-grounded reasons for spacing births, arising from the physical or psychological condition of husband or wife, or from external circumstances, the Church teaches that married people may then take advantage of the natural cycles immanent in the reproductive system and engage in marital intercourse only during those times that are infertile, thus controlling birth in a way which does not in the least offend the moral principles which We have just explained. (20)

      Neither the Church nor her doctrine is inconsistent when she considers it lawful for married people to take advantage of the infertile period but condemns as always unlawful the use of means which directly prevent conception, even when the reasons given for the later practice may appear to be upright and serious. In reality, these two cases are completely different. In the former the married couple rightly use a faculty provided them by nature. In the later they obstruct the natural development of the generative process. It cannot be denied that in each case the married couple, for acceptable reasons, are both perfectly clear in their intention to avoid children and wish to make sure that none will result. But it is equally true that it is exclusively in the former case that husband and wife are ready to abstain from intercourse during the fertile period as often as for reasonable motives the birth of another child is not desirable. And when the infertile period recurs, they use their married intimacy to express their mutual love and safeguard their fidelity toward one another. In doing this they certainly give proof of a true and authentic love.

      Suka

  13. carlie simbolon · · Balas

    bagaimana kalau seseorang dalam pengakuan dosa tidak mengakui dosa dosa beratnya dengan sengaja karena malu. apakah dosanya diampuni?

    GBU…

    Suka

    1. Carlie simbolon,

      Dosanya belum diampuni, apalagi karena dosa beratnya dengan sengaja tidak diakukan. Justru sakramen tobat itu ada untuk memberikan pengampunan atas dosa berat yang dilakukan. Malu karena berdosa itu baik, tapi jangan sampai rasa malu ini membuat kita ragu untuk mengakui dosa kita. Allah menghendaki agat kita jujur mengakui dosa berat kita dan ingin mengampuni kita. Jadi, kalau ada dosa berat yang belum diakui, segeralah mengaku dosa kembali. Semoga membantu ya.

      Suka

  14. Shalo lux veritatis 7.saya mau bertanya.sekirqnya seseorang itu mengaku dosa dan telah menerima absolusi,tetapi seseorang itu tidak melakukan penitensi.apakah dosa yang diakui oleh sesseorang tersebut belum diampuni?trima kasih

    Suka

    1. Dosa tersebut sudah diampuni, karena pengampunan dosa tidak bergantung pada apakah seseorang melakukan penitensi atau tidak. Meskipun demikian, penitensi itu merupakan sesuatu yang harus kita lakukan sebagai silih atas dosa-dosa kita. Hal ini menunjukkan keseriusan kita untuk bertobat dan mengubah hidup kita. Oleh karena itu, segera setelah mengaku dosa penitensi harus segera dilakukan.

      Suka

  15. shalom lux veritatis 7.saya da satu soalan.sekiranya pria melihat wanita memakai busana/pakaian tidak sopan tetapi pria dapat mengendalikan diri agar dapat mengelakkan daripada hawa nafsu,apakah pria tersebut berdosa melihat wanita memakai busana tidak sopan meskipun dapat mengendalikan diri sendiri?trima kasih

    Suka

    1. Untuk apa melihat wanita yang berpakaian tidak sopan? Apa motivasinya?

      Sebisa mungkin hindari kesempatan yg dapat membuat orang berdosa. Tidak ada jaminan 100% bahwa seseorang bisa sungguh mengendalikan diri. Hari ini mungkin bisa, bsk belum tentu bisa.

      Suka

  16. shalom lux veritatis.saya ada satu soalan.semasa saya meminta pastor untuk membuat pengakuan dosa.saya lihat pastor tidak memakai stola.apakah pengakuan dosa saya sah meskipun pastor tidak memakai stola?trima kasih

    Suka

    1. Iya tetap sah asalkan romo memberikan absolusi seturut rumusan yang ditetapkan Gereja.

      Suka

  17. […] melalui Persiapan Batin Sebelum Pengakuan Dosa — Lux Veritatis 7 […]

    Suka

  18. dativa · · Balas

    kalau ditengah pengakuan dosa (sedang menyebutkan dosa) kemudian oleh bapa pengakuan dipotong, dan diminta untuk melanjutkannya dan merefleksikannya dalam doa setelah pengakuan, kemudian dilanjutkan penitensi dan absolusi, apakah dosa yang belum sempat disebutkan dalam pengakuan dosa itu sah diampuni?

    Suka

    1. Menurut saya, perbuatan romo tersebut aneh, tidak seharusnya dia memotong saat seseorang mengakukan semua dosanya. Saran saya sebaiknya mencari imam lain sehingga kamu bisa mengakukan semua dosamu sampai tuntas tanpa perlu dipotong. Karena sungguh aneh dan tidak lazim kalau dosa yang disebutkan harus dilanjutkan setelah pengakuan.

      Suka

  19. […] Kedua, mungkin situs ini dapat membantu anda dalam merenungi kesalahan – kesalahan yang sudah diperbuat: Persiapan Pengakuan Dosa […]

    Suka

  20. […] Kedua, mungkin situs ini dapat membantu anda dalam merenungi kesalahan – kesalahan yang sudah diperbuat: https://luxveritatis7.wordpress.com/2011/03/29/persiapan-pengakuan-dosa/ […]

    Suka

  21. irene peter · · Balas

    Bolehkah seseorang menghadiri pertemuan dan aktifitas dari organisasi-organisasi yang menentang Gereja atau bertentangan dengan iman Katolik (kebaktian protestan, persekutuan doa non-Katolik, partai komunis, freemason, aliran-aliran sesat dan agama-agama lain)?

    Suka

    1. Saya malah balik bertanya kepada orang itu, untuk apa menghadiri pertemuan atau aktifitas organisasi-organisasi yang menentang Gereja? tujuannya apa? apakah hanya ingin mencari tahu? saya akan menjawab satu-persatu

      1. kebaktian Protestan dan agama-agama lain

      seorang Katolik dilarang untuk mengikuti kebaktian Protestan ataupun agama-agama lain [KHK 1365].

      2. persekutuan doa non-katolik

      yang ini agak dilema, kadang kita diajak teman-teman kantor, ini juga kalo bisa jangan dihadiri, tolak saja dengan sopan.

      3. partai komunis

      hmm…apakah anda tahu ideologi komunis? bahwa semuanya itu seperti tanah, jalan kereta, dan pabrik-pabrik, and barang-barang konsumsi, seperti tempat tinggal, furniture, makanan, dan pakaian, harus dimiliki bersama-sama, seorang individu tidak berhak memiliki ini semua sendirian. saya pikir ini tidak adil, seseorang yang rajin setelah sedemikian susahnya hartanya dikumpulkan lalu dipergunakan bersama-sama dengan orang malas yang hanya duduk dan bermalas malasan. apakah anda mendukung ideologi ini? saya tidak, Gereja tidak, negara juga tidak, komunis adalah termasuk kelompok terlarang oleh negara. maka saya tidak menganjurkan anda untuk mengikuti pertemuan kelompok ini.

      4. freemason

      Silahkan anda baca disini untuk lebih tahu tentang kelompok yang bersebrangan dengan ajaran Gereja ini (menyebarkan paham indifferentisme), juga saya sarankan jangan menghadiri pertemuan kelompok ini.

      5. aliran-aliran sesat

      namannya aja sudah serem…anda mau ikut kalo diajak nyebur ke lumpur? saya tidak

      demikian jawaban singkat saya, yang sebenarnya intinya “TIDAK BOLEH”, terakhir saya kutip dari Kitab Hukum Kanonik

      1365 Yang bersalah melanggar larangan ikut ambil bagian dalam ibadat antaragama (communicatio in sacris), hendaknya dihu- kum dengan hukuman yang adil.

      demikian jawaban dari saya

      Andreas

      Suka

  22. Terima Kasih…akhirnya ketemu juga guide yang amat berguna sekali. Saya ngak pernah ke Confession Room kerna belum bersedia,maka saya akan cuba gunakan ini untuk persiapkan diri dan Tuhan tolong kuatkan diri ini untuk mengakui semua kesalahan ku selama ini terhadap MU.
    Ampunilah kesalahanku ya Bapa di syurga.

    Suka

    1. Shalom jessy,

      Semoga infonya membantu ya.Baca juga 20 tips mengaku dosa : https://luxveritatis7.wordpress.com/2011/06/03/20-tips-mengaku-dosa-yang-baik-oleh-romo-john-zulsdorf/

      dan 7 tips mempersiapkan masa prapaskah : https://luxveritatis7.wordpress.com/2012/02/16/7-tips-mempersiapkan-masa-prapaskah/

      Selamat menyambut masa prapaskah, semoga Tuhan memberkati.

      Salam,
      Cornelius.

      Suka

  23. […] Memeriksa batin secara teratur dan menyeluruh (untuk mengetahui bagaimana melakukan pemeriksaan suara hati klik kalimat ini) […]

    Suka

  24. Agus Wibowo · · Balas

    Pengetahuan seperti ini sangat diperlukan untuk lenih memperdalam pengetahuan dan Iman Katolik.
    Apalagi di era jaman sekarang perlu adanya pembinaan yang lebih intensive.
    Terima kasih

    Suka

  25. saya seorang dokter dan tentunya berperan aktif dalam pelaksanaan KB, tp tidak semua orang bisa melaksanakan KB alami. Jadi selanjutnya saya harus bagaimana???

    Suka

    1. Pertanyaan anda soal “tapi tidak semua orang bisa melaksanankan KB alami”, bisakah diperjelas saya kepengen tahu alasannya?

      Terima kasih,

      Andreas

      Suka

  26. thx infonya. mau tanya klo bertato apakh teermasuk dosa?

    Suka

    1. Bisa ya, bisa tidak, tergantung intensinya. Kalo tatonya berlebihan atau sampai merusak kesehatan tubuh atau tulisan-tulisan yang menghina/ mengolok-ngolok Tuhan, maka hal ini menjadi dosa. Silahkan baca artikel yang saya temukan di website Katolisitas

      Terima kasih sudah bertanya,

      Andreas

      Suka

  27. Tulisan yg sangat berguna pada masa2 sekarang ini …

    Suka

  28. jeanny hardono · · Balas

    Trimakasih kirimannya sangat bagus sekali banyak hal 2 yg blm sy tahu.

    Suka

  29. sebelum hari raya natal ini, benar-benar persiapan batin dengan mengaku dan menyesali dosa-dosa yang pernah dilakukan, Tuhan ampunilah segala dosaku ini

    Suka

  30. Prabandari · · Balas

    Jadi menggunakan KB itu tidak diperkenankan dalam gereja katolik? Saya pikir hanya beberapa yang tidaj diperkenankan…
    Mohon penjelasannya.

    God bless you

    Suka

    1. Shalom Prabandari,

      Penggunaan KB buatan memang tidak diperbolehkan dalam Gereja Katolik. Yang boleh adalah KB alami.

      Salam,
      Corneius.

      Suka

    2. Tentang kontrasepsi, silahkan klik disini

      Salam dan doa,

      Andreas

      Suka

  31. […] Memeriksa suara hati secara teratur dan menyeluruh (untuk mengetahui bagaimana melakukan pemeriksaan suara hati klik kalimat ini) […]

    Suka

  32. Anastasia · · Balas

    Pengetahuan mengenai bagaimana seharusnya menjadi Katolik yg baik ini sungguh perlu disebarkan. Jaman memang sudah berubah, tetapi Yesus, Alkitab, dan Tradisi Suci adalah tetap dan tidak berubah. Semoga Tuhan mengirimkan lebih banyak pekerja untuk ini. Amin.

    Suka

  33. Servant of God · · Balas

    terima kasih atas guide ini .. hari ini sy ingin ke Gereja dan mengakui segala dosa ku.. semoga Bapa di syurga mengampuni sya…saya amat mnyesal akan sgla dosa ku …

    Suka

Pengunjung bertanggung jawab atas tulisannya sendiri. Semua komentar harus dilandasi oleh cinta kasih Kristiani. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Kami berhak untuk tidak menampilkan atau mengubah seperlunya semua komentar yang masuk.